Indonsia Masih Berada Pada Tingkat Kemiskinan Yang Sangat Memprihatinkan,Angka Kemiskinan Menjadi Sebuah Big Problem Bagi Negeri Ini, ditengah kekayaan alam yang melimpah, kemiskian juga menjadi hal yang bersifat degeneratif, inilah wajah bangsa indonesia yang mengalami keterpurukan multidimensi. Kemiskinan merupakan hal yang terkadang genetic sehigga setiap harinya kemiskinan semakin bertambah.
Data BPS menyebutkan kemiskinan bertambah pada tahun 2006, tetapi beberapa tahun terakhir, kemiskinan yang tercatat semakin menurun, namun gejala kemiskinan di masyarakat justru semakin bertambah. What going on, apakah angka kemiskinan yang selama ini mengalami dilemma menjadi suatu hal yang dapat direkayasa karena kepentingan politik salah satu pihak ataukah parameter kemiskinan itu sendri yang telah sulit untuk ditentukan, Bahkan telah sulit untuk mendefenisiskan, disebabkan kemiskinan yang semakin dibawah garis.
Kemiskinan mugkin akan menjadi suatu kata yang kekal in our country, mengapa demikian? Maka jawabannya adalah watak yang dimiliki bangsa
Beberapa hari yang lalau terjadi tragedy pasuruan yang menghilangkan 21 nyawa disebabkan antrian untuk memperoleh zakat dari salah satu orang kaya didaerah tersebut, sungguh miris hati ini melihat kejadian tersebut, mereka mengandalkan tampang yang lusuh, antrain sampai puluhan jam hanya untuk memperoleh uang Rp.30.000, inilah titik klimaks kemiskianan bangsa ini, watak meminta dalam diri masih tinggi, watak egois dan cenderung individual masih membelit erat, sehingga pada kejadian tersebut mereka rela mengorbankan orang lain untuk mencari suatu keuntungan, beberapa orang terinjak sampai mati, dan ada juga yang dirawat dirumah sakit karena antrian yang berdesakan.
Melihat fenomena diatas maka yang menjadi permasalahan yang pertama adalah indikasi tingginya watak pengemis dalam diri masyarakat indoensia, dan yang kedua adalah system zakat yang tidak lagi menunjang. Sehingga kepercayaan masyarakat akan amil zakat telah hilang karena budaya korupsi yang ada di Indonesia, yang ketiga adalah tingkat pendidikan yang kurang sehingga tiada inisiatif cemerlang dalam diri masyarakat
Mengenang tragedi pasuruan
(Nadiyah hansur)an_nadiyahbio@yahoo.com
2 komentar:
Assalamu 'alaikum
Tulisannya bagus insyaAllah, semoga bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja yang membaca.
dan segera mulai dari diri kita sendiri (masing-masing) memperbaiki diri, memperbaiki cara pandang,sikap,sifat.
Semoga dengan usaha itu segala problem masyarakat bisa diatasi sedikit demi sedikit.
keep hamasah.
K' mujahidah
o..ya, lisma
jalan-jalan ke rumah k' mujahidah yaa.
http://mozaik9.blogspot.com/
or
http://mozaik9.multiply.com
Posting Komentar